usik oleh Bintang.

Dievairy
1 min readApr 4, 2022

--

Waktu itu aku tidak tahu menahu perihal kilap yang acap kali mengusik netra milikku. Sebagaimana insan yang mahir, nalarku hanya mereka-reka dan mengikis yang pada saat itu kuanggap usikan kecil tak ada makna. Kumulai dengan mencari tahu biangnya, kulanjutkan dengan mulai meniliknya. Ah, tampaknya ini memang hanya perkara distraksi kecil.

Rentetan usaha yang kuyakini adalah siasatku agar tak lagi ada usik, lamat-lamat justru membawaku ke sudut yang lebih gamblang untuk bermawas diri. Aku yang sebelumnya tak berkarib dengan segala elokmu; elok rupa, elok budi, serta elok merdu suara kini bagaikan magi merenggut segala warasku. Dengan sukarela dan tak peduli segala pelindung yang kubangun sebelumnya.

Kusadari ini bukan lagi perihal kilap atau pendar yang merecoki netra bahkan seluruh indraku. Ini perihal kamu yang hadirnya sudah tidak lagi kuanggap usik kasat mata, melainkan bintang yang binar. Yang nyatanya kamu mampu ilhami malam gelapku, mampu juga menjadi arah timur hingga utara buncahku.

--

--

Dievairy

i let myself methaporically naked through the words.